ARTICLES

🌓 Mitos vs Fakta: Menikah di Bulan Suro, Boleh atau Nggak Sih?

The Wedding of Indah & Valdy at Tanavila Venue - Wedding by Emaara

Setiap tahunnya, saat memasuki bulan Suro dalam penanggalan Jawa atau bulan Muharram dalam kalender Hijriah, muncul lagi pertanyaan klasik: “Boleh nggak sih menikah di bulan Suro?”

Bagi sebagian masyarakat Jawa, bulan ini dianggap sakral dan dihindari untuk menggelar hajatan besar seperti pernikahan. Tapi, apa benar menikah di bulan Suro mendatangkan sial? Atau ini hanya bagian dari tradisi lama yang bisa dipahami dengan bijak?

Yuk, kita bahas tuntas mitos dan faktanya!


📜 1. Mitos: Menikah di Bulan Suro Membawa Sial

Banyak orang tua zaman dulu percaya bahwa menikah di bulan Suro akan membawa nasib buruk, bahkan dianggap sebagai bentuk “menantang para leluhur”. Konon katanya, bulan ini adalah waktu para leluhur melakukan tirakat dan semedi, sehingga tidak pantas jika diisi dengan pesta dan sorak-sorai.

Padahal…
Tidak ada dalil agama atau aturan resmi yang melarang pernikahan di bulan ini.


✅ 2. Fakta: Tidak Ada Larangan dalam Agama

Dalam Islam, bulan Muharram (yang identik dengan bulan Suro) justru dianggap sebagai salah satu bulan mulia. Tidak ada satu pun ayat atau hadits sahih yang menyebutkan larangan menikah di bulan ini.

Jadi secara agama:
Menikah di bulan Suro hukumnya sah dan tidak berdosa.


🕊️ 3. Tradisi Jawa: Menghormati Kesakralan, Bukan Melarang

Bagi masyarakat Jawa, bulan Suro memang dipenuhi dengan nilai spiritualitas dan kontemplasi. Banyak yang melakukan ritual khusus, seperti tirakat, tapa, atau ziarah kubur.

Oleh karena itu, beberapa keluarga memilih tidak menikah di bulan Suro bukan karena takut sial, melainkan demi menghormati nilai adat dan kepercayaan keluarga.

Namun, zaman kini lebih fleksibel. Banyak pasangan muda dan keluarga modern yang memutuskan tetap menikah di bulan Suro dengan niat baik dan perencanaan matang.


📅 4. Tren Masa Kini: Banyak yang Menikah di Bulan Suro dan Bahagia

Faktanya, banyak pasangan yang menikah di bulan Suro dan menjalani rumah tangga yang harmonis dan langgeng. Tak sedikit juga vendor pernikahan yang tetap menerima banyak booking di bulan ini, terutama karena:

  • Harga sewa venue bisa lebih murah
  • Tanggal kosong lebih fleksibel
  • Tidak ramai seperti musim peak wedding (Syawal – Dzulhijjah)

Jadi, kalau kamu dan pasangan siap lahir batin, serta keluarga tidak keberatan, menikah di bulan Suro bisa jadi pilihan strategis sekaligus penuh makna.


💡 5. Tips Jika Ingin Menikah di Bulan Suro

Agar lebih mantap dan tenang, berikut tips dari kami:

  • Diskusikan terlebih dulu dengan keluarga besar (khususnya orang tua dan sesepuh)
  • Lakukan doa dan niat baik sebagai bekal utama
  • Padukan unsur adat dan religius agar terasa harmonis
  • Buat konsep intimate wedding yang khusyuk dan bermakna

Kalau kamu ingin tetap menjunjung nilai tradisi namun tidak ingin terkungkung oleh mitos, bulan Suro tetap bisa menjadi waktu yang indah untuk mengucap janji suci.


💍 6. Wedding by Emaara: Dukung Semua Momen Cinta, Termasuk di Bulan Suro

Di Wedding by Emaara, kami percaya bahwa setiap tanggal adalah baik, selama kamu memulainya dengan niat baik. Kami siap membantu kamu mengemas pernikahan adat maupun modern yang tetap menghormati nilai budaya—termasuk saat memilih menikah di bulan Suro.

Dari dekorasi sakral, vendor adat, hingga konsep intimate wedding yang penuh kehangatan, semua bisa kami bantu dengan profesional dan fleksibel.


Kesimpulan: Jangan Takut Menikah di Bulan Suro!

Mitos boleh hidup, tapi jangan sampai membatasi langkahmu merayakan cinta.
Menikah di bulan Suro bukan soal sial atau tidak sial, tapi tentang kesiapan, restu keluarga, dan keyakinan dalam melangkah bersama.

Kalau kamu sudah yakin dan siap lahir batin, tak perlu ragu memilih tanggal pernikahanmu—termasuk di bulan Suro.

Share:

Read More Articles

Read More

Hubungi kami!