Menikah muda menjadi impian banyak pasangan masa kini. Namun, persiapannya bisa terasa overwhelming—apalagi jika ini pengalaman pertama dan dilakukan dengan budget terbatas. Tenang, kamu nggak sendirian!
Berikut panduan lengkap persiapan pernikahan anak muda yang bisa membantumu menavigasi proses dengan lebih terarah, hemat, dan tetap romantis.
1. 🎯 Tentukan Visi & Konsep Pernikahan Bersama
Sebelum ngomongin vendor, dekorasi, dan lain-lain, kamu dan pasangan harus sepakat soal visi pernikahan:
- Mau yang intimate atau meriah?
- Tema formal, rustic, garden party, atau tradisional?
- Prioritasnya di mana? (Budget, lokasi, dekor, atau dokumentasi?)
Dengan menyamakan persepsi sejak awal, kalian bisa menghindari drama dan mengambil keputusan dengan lebih mudah.
2. đź’¸ Buat Anggaran Realistis
Pernikahan impian itu penting, tapi jangan sampai bikin kantong jebol. Buatlah anggaran berdasarkan:
- Uang tabungan yang dimiliki
- Bantuan orang tua (jika ada)
- Estimasi harga vendor
Tips hemat:
Gunakan Excel atau aplikasi wedding planner untuk mencatat semua pengeluaran. Prioritaskan pos penting seperti venue, catering, dan dokumentasi.
3. 📝 Buat To-Do List & Timeline Persiapan
Mulailah dengan membuat checklist 6–12 bulan sebelum hari H:
- Tentukan tanggal pernikahan
- Booking venue & vendor
- Cek dokumen legal & administrasi nikah
- Coba baju pengantin
- Susun rundown & list undangan
Bagi tugas dengan pasangan agar persiapan terasa lebih ringan dan kolaboratif.
4. đź’Ś Undangan & Guest List yang Tepat Sasaran
Undangan tidak harus dicetak mahal. Anak muda sekarang lebih banyak pakai:
- Undangan digital (hemat & ramah lingkungan)
- Website pernikahan pribadi
- QR Code RSVP untuk efisiensi
Buat list tamu yang realistis—nggak perlu memaksakan kuota besar kalau kamu lebih nyaman dengan acara yang intimate.
5. đź“· Pilih Vendor yang Cocok dengan Gaya Kamu
Anak muda biasanya punya selera estetik yang khas. Saat memilih vendor:
- Lihat portofolio dan review-nya
- Sesuaikan dengan konsep
- Jangan ragu nego harga
- Prioritaskan vendor yang komunikatif
Kamu bisa juga mempertimbangkan vendor lokal atau teman sendiri yang berbakat!
6. đź’ˇ Jangan Lupa Sesi Pre-Marital Counseling
Bukan cuma soal hari H, kamu dan pasangan juga perlu persiapan mental untuk kehidupan setelah menikah. Ikuti kelas pranikah, premarital checkup, atau bimbingan rohani sesuai kepercayaan kalian.
7. ✨ Tetap Nikmati Prosesnya
Menikah bukan lomba, jadi jangan terlalu membandingkan dengan pasangan lain. Fokuslah pada perjalananmu sendiri. Nikmati setiap prosesnya—dari memilih undangan hingga fitting baju.
Dan yang paling penting, komunikasi dengan pasangan tetap jadi kunci!
📌 Kesimpulan
Menyiapkan pernikahan di usia muda memang penuh tantangan, tapi juga bisa jadi momen bonding yang seru dan bermakna. Dengan perencanaan yang matang, kamu bisa menciptakan momen sakral yang sesuai dengan karakter kalian berdua tanpa harus boros atau stres.
Kalau kamu butuh bantuan menyusun konsep, memilih venue, atau mencari vendor terbaik sesuai gaya anak muda, Wedding by Emaara siap jadi partner terbaik kamu!